ROTE NDAO, TBO - Pekerjaan proyek pembangunan Puskesmas Pembantu (PUSTU) di Desa Papela Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao diduga proyek siluman dan menyalahi aturan.
Pasalnya, pekerjaan proyek pembangunan Pustu yang sudah berjalan satu bulan lebih tersebut seperti proyek siluman, karena tidak di pasangkan papan proyek, guna memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek tersebut, dengan begitu ada dugaan praktik monopoli anggaran dalam pembangunan proyek.
Terlihat terindikasi sarat rekayasa dan penyalah gunaan kewenangan. Dugaan ini semakin menguat setelah sejumlah fakta terungkap di lapangan berdasarkan telusuri investigasi wartawan di lokasi proyek pada Selasa, (12/09/2023).
Dalam investasi wartawan media ini terdapat sejumlah hal yang janggal dan terkesan tidak transparan, dimulai dari tidak adanya papan proyek, hingga tidak mengindahkan adanya Undang – Undang No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan.
Salah satu tukang yang enggan menyebutkan namanya ketika di konfirmasi di lokasi proyek mengaku bahwa pekerjaan yang sudah berjalan satu bulan lebih hingga sampai saat ini belum mengetahui papan informasi nya.
"Kita sudah kerja berjalan satu bulan lebih tapi tidak tau itu papan informasi bahkan awal kita sudah tanyakan di kontraktor tapi kontraktor bilang papan ada tapi masih di Ba'a," pungkasnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh salah satu tukang yang enggan menyebutkan namanya mengakui bahwa dari awal sejak kegiatan berlansung bahkan sudah disampaikan pada kontraktor terkait papan informasi proyek tersebut namun kontraktor menjawab papannya belum dibuat.
Hingga berita ini dipublikasikan papan proyek guna memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek tersebut, belum di ketahui oleh media.
Sementara itu pihak kontraktor Yori Fanggidae ketika di konfirmasi media ini melalui pesan WastAp terkait proyek pembangunan Puskesmas Pembantu (PUSTU) di Desa Pamela yang saat ini sudah berjalan satu bulan lebih namun belum terpasang papan informasi proyek dirinya menyampaikan permohonan maaf karena sedang sibuk terkait perpindahan lokasi dan sedang mengurus bahan material sehingga papanya sudah jadi namun lupa ambil dan dipasang.
"Mohon maaf kaka karena batong (kita- red) agak batasibu (agak sibuk) di perpindahan lokasi jadi batong (kita) terlambat ko main batasibu (sibuk) urus bahan jadi papan su jadi tapi b (saya) lupa ambil kk, papan tadi anak buah su antar jadi sebentar dong habis pasang b suruh foto ko b (saya) kirim pi kaka," pungkas Yori Fanggidae dengan dialek bahasa Kupang. @MR
